Kamis, 20 November 2008
Sejarah singkat terbentuknya Institut Tifa Damai Maluku
Konflik sosial di Ambon dan meluas ke seluruh Propinsi Maluku berawal dari perkelahian pemuda yang berbeda agama dan suku pada tanggal 19 Januari 1999. Konflik komunal yang berkepanjangan memberi dampak kerugian material dan immaterial yang tidak terhitung secara langsung dan menyeluruh kepada masyarakat Maluku.
Berbagai upaya dalam rangka mencari solusi perdamaian yang dilakukan oleh pemerintah maupun inisiatif masyarakat untuk mengatasi dan menyelesaikan konflik tersebut telah memberikan hasil, setelah kurun waktu 4 tahun, yaitu tahun 2003, baru eskalasi kekerasan konflik menurun.
Simbol-simbol kerukunan; ikatan adat istiadat dan kerukunan umat beragama yang pada masa awal konflik Maluku seolah-olah hanya simbol belaka, ternyata merupakan kekuatan besar, yang menjadi instrumen yang kuat dalam upaya proses rekonsiliasi masa-masa pasca konflik. Namun kekuatan tersebut selain dapat membangun perdamaian, juga membawa pengaruh besar yang mengarah pada kondisi-kondisi munculnya konflik baru.
Untuk itu, upaya pencegahan konflik dan tanggap terhadap kondisi-kondisi pemicu konflik menjadi sangat penting dilakukan. Perlu suatu upaya perdamaian yang sistematis dan berkelanjutan guna mengindentifikasikan, menganalisa dan menyimpulkan adanya peluang-peluang konflik kembali terjadi, dan upaya-upaya memperbaiki dampak konflik yang telah terjadi, upaya tersebut seperti Preventive Tools dan Action Tools. Dengan demikian dapat mengurangi dampak konflik dan mencegah terjadinya konflik baru di Maluku.
Dengan pertimbangan tersebut diatas, setelah melalui berbagai aksi dan tindakan yang dilakukan dalam upaya penyelesaian konflik, dirasakan perlu untuk membantuk suatu wadah yang melakukan tugas-tugas perdamaian yang berkelanjutan. Early Warning System for Confict (EWSC) Sekretariat Maluku atau Jaringan Peringatan Dini Konflik Sekretariat Maluku dibentuk dan melakukan tugas-tugas perdamaian yang meliputi membangun jaringan ditingkat masyarakat basis (Grassroot), mencegah konflik secara dini (Early Warning) dan tanggap dini terhadap kondisi-kondisi terjadinya konflik (Early Response) yang sistematis dalam suatu sistem kerja berkelanjutan.Dalam melakukan tugas-tugasnya, Early Warning System for Conflict (EWSC) Sekretariat Maluku berhadapan dengan masalah-masalah juridis formal, yaitu tentang badan hukum wadah tersebut. Maka melalui Pertemuan penyusunan Rencana Strategi (Renstra) pada bulan Februari 2007, maka salah satu hasilnya adalah perlu untuk mendirikan sebuah badan yang sah untuk melanjutkan upaya-upaya perdamaian yang telah dirintis tersebut.
Sehingga pada tanggal 14 April 2008 dibentuklah Institut Tifa Damai Maluku (ITDM) atau Moluccas Tifa Peace Institute, yang melanjutkan tugas-tugas EWSC Sekretariat Maluku sebagaimana adanya.
SEBUAH TINJAUAN
Membangun system peringatan dan tanggap dini konflik berbasis jaringan
Konflik sosial di Maluku merupakan suatu peristiwa yang terjadi akibat adanya berbagai perbedaan dalam masyarakat yang dibiarkan berkembang bebas dan dianggap sebagai sumberdaya yang berpotensi memperkaya khasanah budaya lokal maupun nasional. Tetapi sumberdaya tersebut tidak dianggap sebagai suatu potensi konflik yang berdampak dekstruktif bagi sebuah pembangunan jika tidak diolah dan ditanggapi secara baik dan positif. Kondisi inilah yang dialami Propinsi Maluku dalam kurun waktu empat tahun.Membangun perdamaian di Maluku, diatas keterpurukan dan kehancuran serta mempertahankan agar perdamaian tetap langgeng diatas perbedaan adalah upaya yang sangat sulit. Perlu suatu system membangun perdamaian yang mapan dan kokoh teruji. Setelah melalui berbagai kajian dan analisa konflik di Maluku dan berbagai sumber literature maupun para pakar konflik, maka dibangunlah suatu system membangun perdamaian yang disebut System Peringatan Dini Konflik (Early Warning System for Conflict), dan sebuah wadah yang bernama Early Warning System for Conflict (EWSC) Sekretariat Maluku.Pembentukan Early Warning System for Conflict (EWSC) Sekretariat Maluku ini di ilhami pada peristiwa tanggal 25 April 2004, hari ulang tahun RMS. Beberapa hari sebelum hari ulang tahun tersebut telah terdengar isu-isu bahwa akan diadakan upacara bendera maupun isu-isu lainnya, dan ketika pada hari ulang tahun RMS, terjadi upacara dan arak-arakan massa yang memancing terjadinya konflik baru. Dan hal ini benar-benar terjadi ketika massa bertemu dengan aparat keamanan.
Dari peristiwa diatas dapat digambarkan bahwa potensi konflik telah kelihatan dan dapat diprediksi secara sederhana bahwa akan terjadi konflik/ huru-hara atau kerusuhan. Tetapi kondisi ini dibiarkan berkembang tanpa adanya upaya-upaya pencegahan yang riil kepada masyarakat.Para pemerhati perdamaian akhirnya berpendapat bahwa perlu adanya sebuah wadah independen yang dapat membantu pemerintah serta tokoh-tokoh dalam masyarakat untuk memberi peringatan dini serta upaya-upaya pencegahan konflik sebelum konflik itu terjadi.
Sistem Peringatan Dini Konfik adalah sebuah program yang tidak berhubungan dengan masalah-masalah politik, tidak memihak pada agama apapun tetapi memyatukan berbagai agama, serta tidak mencari keuntungan. Adalah sebuah program jaringan masyarakat basis yang memberdayakan potensi lokal dan memperkuat kapasitas lokal untuk memberi respons langsung dalam upaya mencegah konflik. Dalam berbagai kegiatannya, program ini mengembangkan semua kebijakan yang dapat memberi intervensi untuk membangun perdamaian yang mendasar dan berkelanjutan.Atau dalam kata lain, program ini memberi perhatian khusus pada potensi konflik dengan mengembangkan pengetahuan dan cara pandang lokal, potensi dan kapasitas lokal.
Program itu sendiri, memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan kelompok sasaran, agar sadar dan mampu untuk merenspons secara dini potensi konflik. Lebih lanjut, melalui upaya penyadaran, masyarakat akan mampu memelihara perdamaian, sehingga mereka secepat mungkin mampu mengembalikan kemandirian hidup tanpa bantuan pihak luar.
KELEMBAGAAN
Institut Tifa Damai Maluku
Institut Tifa Damai Maluku (ITDM) atau Moluccas Tifa Peace Institute (MOTIP Institute) adalah sebuah badan hukum yang dibentuk/ dikembangkan oleh/ dari Jaringan Pencegahan Dini Konflik atau Early Warning System for Conflict (EWSC) Sekretariat Maluku yang telah berproses dalam bidang pencegahan konflik dan pembangunan perdamaian sejak tahun 2004.
No. Badan Hukum : 02/2008
Kantor Notaris Eddy Sucelaw, SH. Ambon
No. Pengesahan : 220/2008
Kantor Pengadilan Negeri Ambon
No. NPWP : 02.811.933.7-941.000
Nama : Institut Tifa Damai Maluku
Alamat Kantor : Jl. Kapten Pierre Tendean No. 14 – RT 36/ RW 12.
Halong Batu-batu. AMBON - MALUKU
Badan Pendiri :
1. Ichsan Malik
Institut Titian Perdamaian. Jakarta
2. Justus P. Pattipawae
Early Warning System for Conflict. Maluku
3. Hilda Dj. Rolobessy/T
Early Warning System for Conflict. Maluku
PROFIL
Institut Tifa Damai Maluku
VISI
Tercapainya perdamaian dan kemandirian berbasis Sosio-Kultur masyarakat yang berkeadilan sosial
MISI
Melaksanakan Pendidikan/ Pelatihan dalam rangka meningkatkan kapasitas (kapasitas siapa/ peningkatan yang bagaimana)Peningkatan peran masyarakat dalam upaya peningkatan dan tanggap dini konflikMenemukan alternatif mekanisme penanganan konflik berbasis masyarakatMembangun simpul kekuatan sosial masyarakat
TUJUAN
Membangkitkan dan mewujudkan kesadaran masyarakat terhadap potensi lokal yang dimiliki dalam upaya memberi peringatan dan tanggap dini konflik serta membangun perdamaian secara berkelanjutan dan berkesinambungan
PRINSIP DASAR
Institut Tifa Damai Maluku adalah sebuah badan hukum yang mandiri dan non profit dalam tatanan prinsip yang berdemokrasi, transparansi dan akuntanbilitas. Menjalankan upaya-upaya membangun perdamaian di Maluku dalam sebuah program kerja yaitu Sistem Jaringan Peringatan Dini Konflik (Network of Early Warning System for Conflict).
Program ini kemudian diperkaya menjadi Sistem Jaringan Pencegahan Dini dan Tanggap Dini Konflik berbasis Masyarakat Lokal/ Adat (Networking base-root of Conflict Early Warning and Early Response System)
PENJELASAN LOGO
Latar Belakang
Warna Biru Tua
Artinya Laut dalam. Merupakan filosofi Institut Tifa Damai Maluku berdasarkan pada Maluku propinsi seribu pulau dengan laut yang luas dan dalam
Latar Belakang
Warna Biru Muda
Laut dangkal; atau warna langit cerah; mengartikan bahwa ITDM dapat melihat ke dasar konflik dan memberi pencerahan. Bentuknya merupakan wadah yang memberi naungan kepada masyarakat
TIFA
Arti
Tifa adalah alat pemanggil, pemacu semangat, penandaTifa disini dimaksudkan sebagai alat pemacu semangat perdamaian; memanggil untuk melakukan tugas-tugas perdamaian; diartikan singkat sebagai Tifa PerdamaianWarna MerahSemangat, berani, kuat untuk membangun perdamaian
BURUNG MERPATI
Arti
Adalah burung perdamaian; burung yang tak pernah ingkar janji, memberi filosofi ketulusan, kesucian, kesetiaan dan kedamaianAda dua ekor burung yang berarti bahwa pekerjaan perdamaian harus dilaksanakan secara bersama antara ITDM dan masyarakat
Warna Putih
murni, suci, damai, tulus, baik
DAUN SAGU
Arti
Pohon sagu identik dengan Maluku, sagu adalah makanan tradisional Maluku.Daun sagu digunakan untuk atap rumah, daun sagu digunakan sebagai wadah, batang daun sagu digunakan sebagai dinding rumah, lidi daun sagu digunakan untuk sapu yang artinya bersatu membersihkan konflik
Lambang Nunusaku
Arti
Adalah motif etnik Maluku yang merupakan lambang Kerajaan Nunusaku yang mengartikan matahari dengan empat arah mata angin. Diartikan lebih luas sebagai bagian dari siwalima, patah siwa patah lima.
Warna Emas
Mengartikan kemashyuran, kebanggaan, keluhuran dari dan untuk Maluku
KANTOR
Eksekutif Kantor
EXECUTIVE DIRECTOR
JUSTUS P. PATTIPAWAE
e-mail:pt_justice@yahoo.com
VICE EXECUTIVE DIREKTUR
HILDA Dj. ROLOBESSY/T
e-mail: hilda_robers@yahoo.com
PROGRAMME COORDINATOR
MIEKE J. ROLOBESSY/M
e-mail: mike_yr@yahoo.com
ADVOCATION and NETWORKING
FRANKLIN NIKIJULUW
e-mail: franklin_mal@yahoo.com
FINANCE & ADMINISTRATION
RUKIA LITILOLY
e-mail: kia_liti@yahoo.com
DATABASE, RESEARCH & ANALIST
VICTOR HUKOM
e-mail: latupati@yahoo.com
FIELD
MAIMUNAH PELUPESSY
e-mail:pelupessy_m@yahoo.com
FIELD
REVO GASPERSZ
e-mail: leitimur@yahoo.com
LOGISTIK
RAHMAT PATTY
e-mail: redal_mat@yahoo.co.id
PROGRAM
Gambaran Umum
Program EWS Sekretariat Maluku adalah merupakan salah satu dari tiga Pilot Project yang dilakukan oleh ITP Jakarta yaitu di Aceh, Kalimantan Barat dan Maluku. Dalam perkembangan selanjutnya EWS Sek Maluku melalui hasil Renstra pada bulan Februari 2007, yaitu membentuk sebuah badan hukum yang bernama Institut Tifa Damai Maluku.
Program ini telah dilaksanakan selama tiga tahun (2004-2007) dan dimulai sejak bulan November 2004 yang dibiayai oleh Yayasan tifa–Jakarta. Institut Tifa Damai Maluku, tetap menjalankan program CEWERS berbasis jaringan dengan mendorong pemberdayaan potensi lokal sebagai isu utama dengan memberi ruang pada pengembangan program-program bidang terkait demi terwujudnya keberlanjutan pembangunan perdamaian di Maluku (Sustainability Peace Truth Development in Moluccas).
PROGRAM KERJA
Program kerja Institut Tifa Damai Maluku secara garis besar adalah sebagai berikut :
1. Pusat Data dan Analisa Konflik di Maluku
2. Fasilitasi Pelatihan dan Manajemen Resolusi Konflik
3. Pengembangan Kapasitas Jaringan berbasis Masyarakat dalam mendukung pencegahan dan penyelesaian konflik
4. Memberdayakan Potensi dan Penguatan Kapasitas Lokal dalam upaya mendukung proses membangun perdamaian
OUTPUT PROGRAM
1. Pemberi Keputusan (stakeholder) teridentifikasi
2. Pembangunan kepercayaan di komunitas dan stakeholder terjadi
3. Jaringan Pencegahan Konflik (Coalition of the Willing) terbangun
4. Database Informasi tersistematis berbasis Geography Information System (GIS) terbangun
5. Capacity Building untuk jaringan terlaksana (Training EWS, Training GIS, Training Pemetaan Konflik)
6. Koleksi Data, analisa dan penyadaran publik terlaksana melalui penerbitan laporan Institut Tifa Damai Maluku
TINDAKAN AWAL
1. Rekomendasi Aksi untuk Coalition of the Willing
2. Menyebarkan laporan dan lobi ke birokrasi untuk konflik intensitas tinggi atau ke instansi terkait/ relevan untuk intensitas rendah.
3. Membangun strategi untuk tindakan awal bagi komunitas akar rumput (grassroot)
4. Pengumpulan sumberdaya (seperti bantuan kemanusiaan) dengan pelibatan kapasitas dan potensi anggota dan mitra jaringan
AKTIVITAS PROGRAM
Program kerja Institut Tifa Damai Maluku dilaksanakan saat ini adalah di wilayah Kota Ambon dan Pulau Ambon (sebagian dalam wilayah Kabupaten Maluku Tengah).
Program kerja ini terbagi dalam tiga kegiatan utama dan satu kegiatan pendukung.
RISET INFORMASI & PENDATAAN LAPANGAN
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mendapatkan data kekinian yang otentik, berupa tatap muka dan dialog langsung dengan masyarakat dan pandangan visual lapangan untuk mendukung analisa dan kajian data
KAJIAN ANALISIS DATA
Analisa dan kajian data dilakukan oleh ITDM dan kemudian bersama-sama masyarakat dalam kegiatan-kegiatan seperti Focus Group Discussion (FGD), Lobby, dan sebagainya. Diharapkan dari kegiatan analisis ini dapat menghasilkan suatu rencana strategis dalam suatu rekomendasi kepada pihak-pihak terkait untuk merespon (kemungkinan) konflik dan membangun perdamaian.
ADVOKASI & PENDAMPINGAN
Kegiatan ini lebih terfokus pada pemberdayaan potensi dan penguatan kapasita (anggota) jaringan dalam mengantisipasi (kemungkinan) konflik. Pendampingan berbagai kebijakan di daerah terkait dengan Regulasi (PERDA) dan perundangan terkait dengan draft UU Resolusi Konflik di P4K Universitas Tadulako – Palu. Pendampingan program kerjasama dengan Departemen Hukum dan HAM terkait dengan RANHAM dan revisi UU Pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, pembentukan Majelis Latupati Maluku dan Penganugerahan gelar adat kepada Wakil Presiden dan Gubernur Maluku serta pembentukan Majelis Latupati Kota Ambon dan akan dilanjutkan dengan pembentukan Majelis Latupati di Kabupaten lainnya.
CAPASITY BUILDING TRAINING
Kegiatan ini lebih difokuskan pada penyediaan tenaga pelatih (trainers) dengan kualifikasi Nasional maupun Internasional melalui kegiatan Pendidikan Fasilitator Konflik (kerjasama Program Pasca Sarjana Fakultas Physicology Universitas Indonesia dengan Institut Titian Perdamaian – Jakarta; Cross Visit Programme for Peace Communication (kerjasama Institut Titian Perdamaian – Jakarta dengan pemerintah Belgia yang melibatkan tujuh Negara di Asia dan Afrika; Pelatihan Capacity Building bagi masyarakat dan Stakeholder terkait program CEWERS
KESEKRETARIATAN
Merupakan unit kerja pendukung aktivitas pelaksanaan program yang beralamat di :
Sekretariat Institut Tifa Damai Maluku
Jl. Kapten Pierre Tendean No. 14 Halong Batu - AMBON
MALUKU - INDONESIA
Telp:+62911312771 Fax:+62911321445
e-mail: tifadamai@yahoo.co.id
Kontak Pribadi :
- Justus Pattipawae
+6285243690239
- Hilda Rolobessy
+6281382529494
- Kireks Hukom
+6281247047543
NAMA PROYEK, WAKTU, LOKASI, Lembaga Donor & BIAYA
Proyek yang terealisasi oleh Institut Tifa Damai Maluku
1. Early Warning system Berbasis Masyarakat di Prov. Maluku
November 2004 – Oktober 2005
Pulau Ambon & Kota Ambon
Yayasan TIFA Jakarta
Biaya : Rp. 362.350.000,-
2. Bridging Fund Programe : Pengembangan Sistim Peringatan Dini di Ambon
Desember 2005 – Januari 2006
Pulau Ambon & Kota Ambon
Yayasan TIFA Jakarta via Lakpesdam NU kota Ambon
Biaya : Rp. 38.050.000,-
3. Program Pengembangan Pencegahan Konflik Berbasis MasyarakatMei 2006 – April 2007
Pulau Ambon & Kota Ambon
Yayasan TIFA Jakarta via Lakpesdam NU kota Ambon
Biaya : Rp. 564.065.000,-
4. Musyawarah Besar I , Majelis Latupati Maluku (MLM) 2007
September 2007 – November 2007
Pulau Ambon & Kota Ambon
Pemda Prov.Maluku
Biaya : Rp. 556.000.000,-
5. Musyawarah Besar I , Majelis Latupati Maluku (MLM) 2007
September 2007 – November 2007
Kota Ambon
Yayasan TIFA Jakarta via Yayasan Lelemuku Ambon
Biaya : Rp. 133.695.000,-
6. Program Pengembangan Sistim Peringatan dan Tanggap Dini Konflik Berbasis Masyarakat di Kota & pulau Ambon - Maluku
Maret 2008 – Agustus 2008
Pulau Ambon & Kota Ambon
Yayasan TIFA Jakarta via Lakpesdam NU kota Ambon
Biaya : Rp. 254.320.000,-
7. Program "Peace Day goes to School" kerjasama dengan Jaringan Masyarakat Cinta Damai untuk menyongsong hari Perdamaian Internasional tahun 2008
12 September dan 19 September 2008
Pulau dan Kota Ambon
UNDP - United Nation Development Program
Biaya : Rp. 10.000.000,-
8. Program Penyelesaian Konflik berbasis Kapasitas Lokal di Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB). Kerjasama dengan Peace Trought Development (PTD)-SBB
Agustus - Oktober 2008
UNDP - United Nation Development Program
Biaya : Rp. 120.000.000,-
Ambon, November 2008
Hormat Kami
Institut Tifa Damai Maluku
Selamat Datang
Selamat datang di situs kami ...
Institut Tifa Damai Maluku adalah lembaga swadaya masyarakat non profit yang bergerak di bidang pembangunan perdamaian berbasis kapasitas lokal di Maluku.
Lembaga ini berdiri sejak tahun 2004, sejak terjadinya "konflik sosial" di Maluku, dengan nama Early Warning System for Conflict (EWSC) Sekretariat Maluku. Sejak berdiri lembaga ini berdedikasi untuk menyelesaikan konflik dengan melakukan kerja-kerja perdamaian dan resolusi konflik berbasis Centre of Early Warning and Early Response System (CEWERS) di semua strata sosial di Maluku mulai dari akar rumput (grassroot) sampai tingkat pengambil keputusan (stakeholder).
pada tahun 2007, lembaga ini memiliki Badan Hukum dan mengganti nama menjadi "Institut Tifa Damai Maluku". Saat ini lembaga ini bertujuan untuk tetap melakukan kerja-kerja membangun perdamaian berbasis kapasitas lokal bagi semua strata di Maluku.
Jika anda tertarik dengan masalah "konflik" dan "resolusi konflik" dan bagaimana melakukan kerja-kerja perdamaian berbasis "Adat/ Budaya" dengan menggunakan semua "kearifan lokal" yang ada. Kunjungilah situs kami.
Salam Damai
Justus Pattipawae
Direktur Eksekutif